NIM : 21090112140086
Jika pasangan itu tidak berdasarkan asumsi bahwa pasangan-pasangan data (X,Y) mengikuti distribusi normal, dilakukan pengujian koefisien korelasi peringkat (rank correlation coefficient), pembahasannya dikenal dengan statistika bebas distribusi atau statistika non parametrik.
Prosedurnya:
Dengan cara menyusun peringkat pasangan data tersebut dari urutan tertinggi.
Maka koefisien korelasinya dihitung dengan rumus korelasi Spearman (The Spearmant rank correlation coefficient), sebagai berikut:
Dengan kriteria pengujian:
, maka hipotesis menyatakan tidak ada hubungan antara variabel X dan Y harus ditolak.
, maka hipotesis menyatakan tidak ada hubungan antara variabel X dan Y harus diterima.
= nilai batas daerah kritis.
Contoh 5.
Tentukan niali koefisien korelasi peringkat contoh 1 pada derajat kepercayaan 95% ?
Jawab.
Tabel dibawah ini menunjukan perhitungan peringkat variabel curah hujan (X) dan debet (Y) dari DPS Cimanuk-leuwigoong.
Didapat
Keputusan yang dapat dieberikan dari analisis tersebut adalah terjadi hubungan antara curah hujan dan debet DPS Cimanuk-leuwigoong pada tingkat signikan 5% adalah pernyataan yang dapat diterima.
Dengan demikian, penggunaan koefisien korelasi peringkat (RP) mempunyai keuntungan jika dibandingkan dengan penggunaan koeefisien korelasi (R): Perhitungan lebih sederhana dan tepat.
Tidak perlu menganggap variabel X dan Y mengikuti distribusi normal.
Juga tidak perlu mengganggap bahwa hubungan antara variabel X dan Y harus linier.
Hubungan tidak linierpun, misalnya adanya hubungan kurvilinier, maka koefisien korelasi dapat diduga dengan koefisien korelasi peringkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar